[Penulis Blog] Putut's Soliloquy

Marahlah sampai kita tahu bahwa kemarahan kita serba berlebihan dan merusakkan, menangislah sampai kita tahu bahwa pada saatnya kita harus berhenti dan melanjutkan kembali semuanya, Tertawalah sampai menangis.

kadang kita harus menelannya bulat-bulat, merasakannya sampai batas terjauh. Lakukanlah, puaskan diri mu. Kelak, suata hari, kita akan tahu bahwa untuk melakukan semuanya kita tak perlu sejauh itu ( marah, menangis, tertawa yang berlebihan )

Marahlah saat harus marah, lalu sudah. Menangislah saat bersedih, lalu sudah. Tertawalah saat bahagia, lalu sudah.

Hidup sadar adalah saat pikiran dan emosi kita perlakukan secar adil dan makmur, em.. maksudnya adil dan merata, pokoknya adil sesuai dengan daya hidup yang kita miliki dan hidup yang sedang kita hadapi. Dan untuk adil kita harus tau batas-batasnya.

kata orang di luar sana, tidak ada yang sulit semalama kita mengetahui potensi yang kita miliki.

kemudian kita serius untuk mengasah dan mengolahnya supaya menjadi lebih baik. Terus berusaha, kemudian menikmati dan bersabar dengan setiap prosesnya.

tapi kadang sering kita merasa kesulitan menemukan apa yang baik dalam diri kita, entahlah.

lalu apa pentingnya semua ini.? kalian bisa menjawab dalam hati.

mungkin kita bisa menanyakan pada orang lain, perihal kehebatan yang kita miliki menurut pandangan mereka. dengan menunjukan apa saja yang bisa kita lakukan.

barang kali ini pelajaran yang sesungguhnya sudah kita ketahui, hanya perlu kita panggil kembali dari kedalaman diri kita masing-masing.

kini, di sini aku, berdiri. mengakrabi waktu yang terus berlalu, menghitung detik-detik berguguran, seraya merapalkan doa-doa. meneguhkan janji itu sekali lagi. Jangan Lelah Berprose!

bila kita tak sanggup, apalagi menghitung semuanya; segala hal yang -pernah, sedang, dan akan- kita dapatkan dari hidup..ya, hidup terlalu sempurna untuk di hitung. [qoute penulis]

-Hidup Berawal Dari Mimpi-

Share this post